KETERAMPILAN DASAR GURU
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Berikut keterampilan yang harus dimiliki...
KETERAMPILAN DASAR GURU - Menjadi seorang guru
itu tak semudah yang dibayangkan seperti yang dibacarakan orang lain yang tidak
mengajar. Karena menjadi seorang guru haruslah mempunyai keterampilan dasar
mengajar, yang mana keterampilan dasar mengajar ini adalah modal awal yang harus
dimiliki oleh seorang guru untuk menentukan keberhasilan pembelajaran.
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan pemahaman dan penguasaan keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut Turney (dalam Winataputra,2004 :7.1-8.73) terdapat 8 Keterampilan Dasar Mengajar yang dianggap menentukan keberhasilan pembelajaran, yaitu:
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan pemahaman dan penguasaan keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut Turney (dalam Winataputra,2004 :7.1-8.73) terdapat 8 Keterampilan Dasar Mengajar yang dianggap menentukan keberhasilan pembelajaran, yaitu:
KETERAMPILAN DASAR GURU
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran (set
induction) merupakan usaha guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan
dipelajari, jadi seperti pengkondisian siswa sebelum guru memulai pembelajaran,
dan usaha tersebut diharapkan akan memberikan efek positif terhadap kegiatan
belajar. Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:
- menarik perhatian siswa,
- menimbulkan motivasi,
- memberi acuan melalui berbagai usaha, dan
- membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari.
Kalimat-kalimat awal
yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran.
Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal
pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak
berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran
(closure) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri proses
Pembelajaran. Guru dilarang mengakhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup
harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu
merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa. Jangan lupa sertakan
pula doa. Komponen-komponen dalam menutup pelajaran:
- Merangkum Pelajaran.
- Guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan.
- Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya.
Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk
menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan
kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat
merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah
pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di
mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru
tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh
semangat.
2. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar
mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun
dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa. Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik
itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan
pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi
serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.
3. Keterampilan Memberikan Penguatan
Penguatan
(reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah
laku siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si
penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Penguatan juga merupakan respon terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Teknik pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui pujian, penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat dinyatakan melalui gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dan sebagainya.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian (fokus) siswa dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan sebagainya.
Sebenarnya pemberian penguatan memiliki sifat sederhana dalam pelaksanaannya, namun kadang-kadang penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut, sedangkan untuk pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal.
Teknik pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui pujian, penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat dinyatakan melalui gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dan sebagainya.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian (fokus) siswa dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan sebagainya.
Sebenarnya pemberian penguatan memiliki sifat sederhana dalam pelaksanaannya, namun kadang-kadang penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut, sedangkan untuk pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan
menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.
Komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :
Merencanakan, hal ini
mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan
yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus
yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
Penyajian suatu
penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan,
penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.
Pentingnya penguasaan
keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan
guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian
penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas
cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan
sumber belajar.
Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.
Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.
5. Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada dasarnya seseorang
itu tidak menghendaki adanya kebosanan, begitu juga siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga diperlukan adanya variasi. Variasi dalam proses
pembelajaran meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi
dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, variasi dalam interaksi antara
guru dengan siswa. Di dalam variasi gaya mengajar terdiri dari variasi suara,
penekanan, pemberian waktu, kontak pandang, gerakan anggota badan, pindah
posisi. Variasi media dan bahan ajar meliputi variasimedia pandang, variasi
media dengar, variasi media taktil. Variasi interaksi dalam hal ini guru harus
dapat menjadikan susasana di kelas guru berbicara dengan sekelompok kecil siswa
ataupun guru berbincang dengan individual siswa, dan juga guru menciptakan
kondisi saling tukar pendapat antar siswa.
Dengan adanya hal-hal
tersebut maka akan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan, dan
kemauan belajar siswa. Dalam melakukan pengukuran keterampilan memberikan
variasi peneliti menggunakan deskriptor sebagai berikut:menampilkan video
pembelajaran yang sesuai dengan materi, penggunaan gambar dan audio yang mudah
dipahami, Video dapat dilihat semua siswa dan menganekaragamkan kegiatan.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil ini berhubungan dengan keterampilan lainnya, yaitu
keterampilan bertanya dasar dan lanjut, keterampilan penguatan, serta
keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Yang dimaksud diskusi kelompok
kecil di sini adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
individu dalam suatu interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan
membagi informasi, membuat keputusan dan memecahkan masalah yang diperhatikan
di sini agar dapat berjalan efektif dan efisien guru harus sering menjalankan
fungsinya sebagai pembimbing.
7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara fisik bentuk
pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.
Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
8. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas
adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar,
misalnya saat siswa berbicara sendiri di kelas guru berusaha memfokuskan
kembali perhatian siswa kepada guru.
Demikianlah KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU, semoga sebagai seorang guru bisa menerapkan dan tidak melupakan keterampilan dasar dalam mengajar dikelas. Semoga Bermanfaat
Demikianlah KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU, semoga sebagai seorang guru bisa menerapkan dan tidak melupakan keterampilan dasar dalam mengajar dikelas. Semoga Bermanfaat